Review Tanah para bandit ( tere Liye )
REVIEW NOVEL TANAH PARA BANDIT
Judul : Tanah Para Bandit
pengarang : Tere Liye
Penerbit :SABAKGRIP
Tahun terbit : 2023
ISBN : 9786238829675
Jumlah Halaman : 436
blurb
Review
Namanya Padma seorang gadis berusia lima belas tahun,yang hidup hanya bersama dengan kakeknya Abu Syik yang tinggal di Perkampungan Talang yang dikelilingi hutan lebat dan lembah pegunungan yang menjalani sehari hari menjalani dengan latihan-latihan keras yang diberikan Abu syik.
Bayangkan saja rutinitas yang harus di jalankan seorang gadis remaja yang harus dia lakuni mulai dari berlari, meloncat, berkelahi, mengangkat beban, memanjat dan dibarengi dengan latihan, dan latihan. jika dia tidak bisa memenuhi target maka Abu Syik selalu memukuli, berteriak, membentak, dan kadang dihukum untuk tidur diluar bersama dengan hujan.
Karena di Talang Padma tidak punya teman, maka yang menjadi tempat pelarian hanyalah hutan, dan disana padma menemukan tempat rahasia sebuah Pohon Manggis dengan Monyet-monyet berada di atas tempat di tengah hutan lebat, di lereng-lereng terjal bukit barisan. Dengan pohon-pohon tinggi, semak belukar yang susah ditembus. Padma tidak sengaja menemukannya saat sedang sedih dan pergi dari rumah panggung milik Abu Syik.
dan padma menjadikannya tempat favoritnya. Dan disana juga Padma bertemu dengan seorang remaja laki-laki berusia sama dengan nya. Namanya Agam yang akan menjadi temannya dari desa Talang Sebelah. pertemuan pertama mereka sangat penuh drama yang saling memperebutkan tempat rahasia itu sampai dengan perkelahian yang berakhir saling memperkenalkan diri dan memutuskan untuk berteman. Padma dan Agam memiliki kisah yang sama, inilah satu satunya tempat pelarian mereka saat sedang merasa sedih. Padma tidak lagi menanggung rasa sedih ketika setelah Abu Syik memarahinya ketika Agam muncul, begitupun sebaliknya. Agam sudah menemukan tempanya untuk bercerita ketika tidak berdayanya saat ia melihat Mamaknya menangis dibentak oleh Bapaknya.
Berbulan-bulan berlalu mereka selalu bertemu di Pohon manggis itu sampai akhirnya Agam tidak lagi muncul, dia sudah pergi dari Talang dengan tanpa perpisahan yang dia ucapkan. ketika Padma melihat Agam yang dibawa pergi oleh pemburu yang sepertinya Bapak dari Agam sangat akrab dengannya, dan saat itu padma tidak pernah bertemu dengan Agam lagi.
kehidupan Padma berubah setelah Abu Syik meninggal, dengan pergi merantau ke ibu kota dengan berbekal kartu indetitas, dan seamplop uang yang disimpan dalam buntalan kain. disana Padma mulai berkuliah secara ilegal di sebuah kampus ternama, tanpa perlu ribet mengurusi adminsitrasi kampus dan lainnya.
Dan disini juga Padma akan bertemu dengan teman-teman baru yang akan menemani Padma menjalankan misi-misinya, dan menjalankan misi pertamanya sebagai Mis Vigilante. ditemani Nina sang Hacker dan Septi sang ahli duplikat.
ada beberapa dialog dari Novel ini yang bikin merinding di bagian akhir bab di scene Maria berteriak memanggil Bujang a.k.a Agam yang sedang terkapar ketika menghadapi Diego. saat itu sosok perempuan sedang berjalan menghampiri mereka dengan berkata
"Kau tidak pernah memiliki Bujang, Nona dari Moskow." perempuan itu tersenyum "Dia bukan kotik-mu. Dia adalah Monyet-ku."
Dan di Novel ini juga terdapat Tokoh Zaman Zulkarnaen dari Novel Tentang Kamu yang sepertinya bukan lagi Cameo tapi sudah masuk dalam Serial aksi ini bersama Bujang, Thomas, Yuki, Kiko, Junior, Salonga, dan Nyonya Ayako. Nah, Kelanjutan dari aksi mereka juga tidak hanya berhenti disini saja, tapi juga bersambung ke Novel Bandit Bandit Berkelas.
Queen of Flowers
BalasHapus